Mengenal Benteng Indra Patra
Benteng indra patra adalah salah satu peninggalan pra sejarah kerajaan hindu di aceh yang dibangun semenjak 604 M lalu, benteng ini di bina oleh Putra Raja Harsya yang melarikan diri dari kejaran bangsa huna.
Benteng indra patra adalahsatu diantara tiga kesatuan segitiga benteng yang berperan powerful dalam melindungi area kerajaan hindu Aceh. Benteng indra putra adalahbenteng utama yang berukuran selama 4900 meter persegi diantara ketiga benteng lainnya.
Salah satu bukti nyata yang merujuk bahwa benteng ini benar adanya ialah dengan di temukannya benteng pra-islam yang adalahbangunan sumur yang berbentuk serupa stupa di wilayah benteng utama.
Setelah selesainya dominasi kerajaan hindu di Aceh, munculah dominasi islam atau yang biasa dinamakan dengan masa kesultanan aceh yang diprakasai oleh sultan iskandar muda.
Pada masa pemerintahannya, Benteng Indra Patra paling berperan dalam menjaga ketenteraman kerajaan dari serangan portugis. Namun, tak melulu Benteng Indra Patra sendiri yang melindungi area kerajaan, tapi pun ada Benteng Inong Balee, Benteng Kuta Lubok, dan sejumlah benteng lainnya yang juga dipakai sebagai pusat pertahanan menghadapi serangan bangsa Portugis.
Benteng Indra Patra adalahbenteng yang masih utuh berdiri bahkan semenjak bertahun-tahun kemudian ia didirikan. Begitu jelinya para insan sejarah yang dapat membangun suatu bangunan benteng yang megah berdiri sampai saat ini, pasti kita penasaran bagaimana bisa?
Dizaman yang notabene belum secanggih zaman canggih ini, bagaimana mereka mampu? Jawabannya terletak pada tekad serta pemikiran yang matang tetapi dengan urusan yang sederhana. Seperti yang tampak pada Benteng Indra Patra, benteng ini di bina dengan tekad berlindung dari serangan musuh dan pembangunannya juga terbilang menarik dan sederhana.
Tentang bagaimana bangunan ini masih kokoh sampai sekarang ialah berasal dari struktur konstruksinya. Benteng ini dibentuk dari bongkahan batu gunung yang direkatkan dengan adonan rahasia khas insan sejarah.
Adonannya tercipta dari gabungan kapur, tumbukan kulit kerang, tanah liat dan putih telur. Begitu simpel segala rumusan adonan itu, tetapi hasil yang megah tak dapat dipungkiri lagi. Adonan perekat dengan memakai putih telur tak hanya digunakan oleh Benteng Indra Patra, namun juga dipakai untuk membina candi Borobudur dan candi prambanan yang telah tidak diragukan lagi eloknya.
Lokasi Benteng Indra Patra
Benteng Indra Patra terletak di kecamatan masjid raya, jalan krueng raya, selama 19 km dari Banda Aceh, mengarah ke pelabuhan kr raya. Lokasinya yang berada dekat dengan laut, membuatnya sejuk guna dikunjungi.
Sayang, Benteng Indra Patra sudah mengalami tidak sedikit kerusakan dampak badai tsunami 2004 silam, menghancurkan sisi-sisi benteng lainnya dan melulu menyisakan reruntuhan. Hanya Benteng Indra Patra yang tersisa dan satu benteng lainnya diantara ketiga benteng yang didirikan.
Benteng Indra Patra adalahbenteng pra-sejarah yang menjadi bukti pernah masuknya pengaruh hindu di area Aceh Utara. Benteng ini sarat dengan cerita sejarah yang tercantum dalam masing-masing jejak yang menapakinya, perlindungan, peperangan, perebutan kekuasaan, kekuatan, pelarian, pahlawan, dan masih tidak sedikit lagi beribu-ribu penggal cerita sejarah yang terjadi di Benteng ini.
Baca lebih lengkap mengenai Benteng Indra Patra.
Destinasi wisata menarik lainnya:
- Pulau Tailana
- Pantai lagundri
- Danau Linting Medan
- Taman Putroe Phang
- Air Terjun Blang Kolam
- Pantai Sorake
- Arsitek Museum Tsunami Aceh
- Benteng Indra Patra
- Air Terjun Kuta Malaka
- Tangkahan Langkat
- Pulau Rubiah Sabang
- Kuala Paret
- Makam Tuan Tapa
- PLTD Apung Aceh
- Pantai Lampuuk
- Taman alam lumbini
- Pantai Sumur Tiga Sabang
- Taman Nasional Gunung Leuser
- Rumah Cut Nyak Dien
- Pulau Weh Sabang
- Makam Sultan Iskandar Muda
- Pulau Parambak
- Gunung Sibayak
- Kampung Keling Medan